Rabu, 08 Juni 2011

TENTANG BENUA YANG HILANG ATLANTIS

Suatu ketika, salah satu bapak ilmu pengetahuan Yunani berkunjung ke negeri imajinasinya Atlantis. Ditemuinya seorang penduduk. Mukanya tidak seperti Plato yg berhidung mancung. Hidungnya pesek,tidak terlalu tinggi berkulit sawo matang.rambutnya hitam,dan matanya coklat. Sangat berbeda filsuf peradaban dunia itu. Penduduk atlantis tdak seperti org 2 dinegaranya.. Penduduk Atlantis hidup sederhana dalam kebijaksanaan luhur nenek moyang mereka. Mewarisi kekayaan bumi seperti minyak.,tumbuhan,alam dan lautan yg mengikat mereka dalam sebuah peradaban luhur. Kemakmuran bukan seperti yg digambarkan ahli2 Ekonomi,hukum dan politik Yunani. Kemakmuran di negeri itu adalah diri mereka sendiri yg tertawa dalam keadilannya meembagi hasil bumi dan kebijaksanannya menggunakan laut.
Plato memanggil si penduduk td, dan berbisik
" kaulah penyambung lidahku. ada imajiku dalam pikiranmu. Kuyakinkan padamu tentang negeri ini yg tidak dikenali bahkan oleh kau sebagai penduduk dan oleh saudara2mu . Tenggelam didasar kesadaran. Dilupakan oleh ketidak sadaran."Temukan kesadaranmu, gali semua ketidaksadaranmu. Disitulah kesempurnaanmu menyatakan kebenaran dalam nama Atlantis Aku merasakan darahmu mengalir kencang menuju pada laut kebenaran. Disitu rahasiaku bermuara dan berakhir lewat kesadaranmu Semua keindahan di benuamu tidak ada di negeri tempatku hidup bahkan di tanah di tempatku mati. Mataku tak mampu menembusnya,tp aku tau kau bisa merasakannya. Atlantis tempatmu hidup adalah surga dalam imajinasiku.keindahan dalam imajiku tentang kebahagiaan. Tak mampu kulukiskan namun kulihat jelas dalam pikiranmu.Dalam keluguanmu dan kebijaksanaanmu. Kata sang filsuf mantap.

Si penduduk ternganga memandang Plato. Setelah terdiam sejenak, dia berkata dengan tak kalah mantap. "MAAF SAYA TAK MENGENAL ATLANTIS, APA YANG ANDA KATAKAN TAK LEBIH DARI SEBUAH KATA.INDONESIA" sambil ngeloyor meninggalkan Plato yg ternganga bingung