Selasa, 10 April 2012

Gerakan Indonesia Baru: Indonesia sebagai Negara Federasi?

http://erickaplayland.blogspot.com/Gerakan Indonesia Baru: Indonesia sebagai Negara Federasi?

Slamet Manusia Slamet


Slamet anak bandel bagian dari sebuah keluarga besar. Saudaranya kakanya 2 org laki laki dan adeknya satu perempuan. Suka bikin ulah dengan kayu. Apa saja di rumahnya yang terbuat dari kayu suka dipretelin dan dijadikan mainan. Sekolahnya acak adut.  Org tuanya sering dipanggil ke sekolah karena kebiasaanya merusak peralatan kayu sekolah untuk dijadikan segala macem kreasi . Matematikanya ancur, biologinya berantakan, ilmu fisika pun pas pas an. Tp untuk pelajaran ketrampilan, nilainya mendekati cumlaude 9. 5. Dan dia sekolah di sekolah umum yang kosentrasinya bukan pd ketrampilan.
Berbeda jauh sama saudaranya. Kakaknya yang pertama, juara olimpiade matematika  di kotamadya. Yang kedua, gak sekinclong kakaknya, tapi rangking sekolahnya lumayan membanggakan. Dia termasuk urutan pelajar cerdas di sekolahnya yang tempatnya jauh terpencil di kaki gunung kelud. Adeknya yang perempuan semata wayang cantik. Kilitnya kuning bersih, dan rambutnya panjang sepinggang. Masih duduk di bangku SMP tapi udah banyak yg melamar. Dia tidak seperti Slamet, tp kecerdasannya di sekolah bersaing dengan kedua kakak Slamet.
 “ Malu bapak liat raport kamu, kalo kakakmu paling benci sama warna merah, liat tuh pialanya. “
“Liat Tuh piagamnya, liat tuh, senyum temen temennya, liat tuh , liat tuh, kamu gak pengen kayak mereka ?“

Slamet cuek , tangannya sibuk mengamplas kudaa kudaannya yang akan diserahkan pada temen kecilnya. dari sekolah diberikannya kuda kduaan cantik hasil kreasinya kepada tetangganya yang senang dengan karyanya. Gadis itu salah satu dari sekian org kolektor hasil karya Slamet yang dibagikannya gratis.
Pak Bagyo ayah Slamet sebenernya tau keunikan anaknya. Kecerdasannya kreasinya menurun dari darahnya, yang pengrajin wayang kulit. Tapi tuntutan sosial memintanya lain. Prestasi kakak2 Slamet  dan kecantikan anak bungsunya  membuatnya bangga.Menutup segala keunikan Dia bisa dipanggil satu waktu oleh dua org guru, untuk mendapatkan pujian dan mendapakan keluhan dari guru lainnya. Dan Slamet dimatanya menjadi stranger. Pak bagyo pun menyerah pada nilai nilai lingkungannya. Di serahkan nilai nilai pendidikan dalam keluarganya kepada kehendak lingkungan gak seringkali tidak memberikan tempat untuk keunikan. Untuk sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang pernah dialamintya terulang kepada anaknya dan sekali lagi pak Bagyo tidak berdaya mendistribusikan nilainya.
Sistem sosial adalah alat pelahir nilai nilai . Rahim dari jadi diri sebuah bangsa. Dan Jati diri sebuah bangsa tidakditentutkan oleh bagaimana Negara mengolah manusianya saja, tapi juga bagaimana sebuah bangsa mengolah nilai nilainya sendiri sesuai dengan karakter dan kemampuanya sendiri. Lepas dari teori teori tentang bagaimana Negara seharusnya.
Sebuah system sosial yang melahirkan nilai nilai politik untuk keadilan bersama tidak akan mungkin tercapai jika sebuah keluarga masih mendikriminasikan salah satu anaknya yang unik. Sisistem pemerintahan dilahirkan oleh system masyarakat, sitem masyarakat dilahirkan oleh keluarga. Keluarga keluarga melahirkan lingkungan lingkungan, melahirkan kecamatan, melahirkan nilai kota sampai akhinya menjadi nilai sebuah bangsa. Dan Negara mendapatkan amanah untuk mengelola ini
Merdeka menjadi mahal di negeri yg sudah merdeka ini. BBM naik semua kebakaran jenggot. Minyak yang seharusnya bisa diolah sendiri diserahkan kepada orang lain tanpa kita bisa mentukan harganya. kita memang merdeka bisa menentukan subsidi bahan bakar tapi kita tidak bisa menentukan harga minyak dunia. Suara kita ditutup sementara kemampuan yang kita miliki ada. Bumi yang melimpah dengan segala hasil bumi, dengan manusia manusia yang memiliki kebijaksanaan dan ketranmpilan yang dikenang sejarah
Pengrajin tas di Bandung tetep saja bingung mengatasi persoalan rumah tangganya, sementara hasil kerjanya ditempeli harga mahal di negeri lain. Buruh pabrik electronic yang kreatif tetep harus pinjem uang sebelum habis bulan karena uangnya memang tidak cukup untuk penyesuaian gaya hidup org normal./ org normal yg bisa beli tv, an perangkat gadget yang bisa bersaing dengan koleganya.
Mereka membanting tulang untuk mendapatkan kemerdekaan. Kemerdekaan yang hilang ketika uang habis. Mereka berjuang dari pagi hingga sore demi uang yang menghilangkan sebagian waktu mereka untuk merek merek dengan harga mahal di etalase etalase mewah di luar negeri. Kemampuannya menjahit kulit dan berkreasi dengan barang barang mahal itu tidak berbanding lurus dengan harga perdagangannya yg classy. Yang disebut sebagai harga persaingan pasar yang sehat.
Di mall ukuran daya beli sebuah bangsa dipertaruhkan sebagai barometer pertumbuhan ekonomi.  Ukuran kebutuhan primer masyarakat desa  diukur sama berbanding lurus dengan pendapatan masyarakat kapitalis amerika  UMR jadi tuntutan mutlak mengikuti perkembangan dollar amerika. Negara kaya hasil bumi dengan lautan yang maha luas ini pun tak mampu menentukan mata uangnya sendiri dan berpijak dgn nilai nilainya sendiri. Dan lewat corong agama nilai nilai perdagangan pun disahkan. Tuhan dikapitalisasi lewat perhitungan dosa dan pahala. Nilai nilai moral pun disesuaikan dengan  kesuksesan seseorang yang bisa diukur dengan bangunan dan seberapa banyak mereka memiliki uang . JUga berapa banyak mereka beramal, tidak perduli dari mana sumber pendapatannya. Daya beli dan daya untuk beramal pun ditentukan oleh masyarakat tanpa pernah lagi menilai bagaimana cara manusia hidup
Pertumbuhan ekonomi pun jadi sasaran masyarakat modern. Korupsi jadi wabah yang paling dibenci namun dirindukan. Setiap yag kalah berharap dapat jabatan agardapat kesempatan menjalankan aji mumpung di politik. Kemudia menimbuni uang yang akan diambilnya selepas penjara yg mungkin hanya bbrp tahun saja. Daya beli yg jadi ukuran kemuktahiran seseorang membuat semuanya berlomba. Dan dijung jalan disana…..kita semua bertabarkan . Karena kita menganggap diri kita semua sempurna dan punya daya beli

Dan tiba tiba saya merindukan seorang Slamet. Yang gak perduli bagaimana ayahnya memakinya dan mempermalukan dirinya. Gak perduli apakah kakak kakaknya lebh pintar atau adiknya lbh memiliki banyak teman darinya. Dia gak perduli apakah nilai ketrampilannya bagus dan nilai eksaknya jeblok. Marah gurunya diterimanya dengan senyum untuk seala imajinasi yang ada dikepalanya. Cibiran org rg yang menganggapnya sinting ditelannya sebagai inspirasi untuk karyanya.
Saya ingin melupakan pusing tinggal di republik Indonesia Amnesia dengan segala kewajiban yang katanya memang harus dilakukan di negeri ini. Saya mencoba untuk sedikit berhayal merubah jalan cerita Slamet.
Andai saja Pak Bagyo mampu melihat persoalan dengan tepat. Melihat pengalaman hidupnya, merasakan kelebihannya sebagai kaca mata untuk melihat potensi Slamet. Andai saja dia bisa melihat kemampuan suvive dan melihat kecerdasannya tumbuh merata di keempat anaknya. Mungkin dia bisa membangun sebuah kekuatan yang lbh bermanfaat daripada mendiskriminasikan Slamet.
Dia bisa saja mendorong Slamet menjadi seorang creator. Memberikan bahan bahan yang diperlukan Slamet. Membiarkannya untuk asik dengan segala kemampuannya mencipta. Memberikan ruang untuk kemyamanan hatinya sama dengan rasa nyaman yang diperlukannya saat berkreasi. Slamet tidak harus sekolah, tapi mesin perdagangnnya bisa diserahkan pd kakak kakanya dengan segala interestnya. Adeknya bisa menjadi seorang marketing. Dan kakanya yang pandai matematika bisa membangun strategi dagangnya. Dan Pak Bagyo bisa mengajak Slamet untuk mendistribusikan imajinasinya kepada teman teman dgn minat yg sama di desanya. Dan bersama sama membangun system untuk desanya. Lalu menciptakan kemerdekaannya sendiri, menegaskan yang terbaik untuk desa itu sendiri, menentukan harga jual kreasi kreasi yg dicptakan lalu bangga dan tidak bergantung dengan segala hal rumit diluar apa yg dibutuhkannya. Menciptakan system sendiri dan berkreasi untuk yg lebih luas, untuk negri untuk bangsanya.
Seandainya semua keluarga setia pada jati dirinya, setiap desa setia pada nilai nilai yg ada dalam darahnya, setiap kota jadi mesin perdagangan yang dilahirkan di desa, dan semua Negara mendapatkan distribusi nilai yang variable dari masyarakat yabng berasal dari bangsa bangsa ini, maka tak satupun yang perlu kita takutin, termasuk harga BBM. Termasuk neraka.
Semoga Slamet bisa bikin Slamet

Ercika Handoyo
Taman Bermain Pancasila
10-04-2011








Sabtu, 07 April 2012

Semua Yang ada sebelumnya tidak ada (ghaib)

Setiap kita membaca yang tidak berwujud adalah Ghaib. Setiap dasar penciptaan adalah ghaib. Pedang adalah materi, sebuah karya cipta dari akal dan budi daya manusia. tapi kisah dari terciptanya pedang sampai dikeanang menjadi sebuah sejarah, itu juga karena bagaimana manusia memaknai dan menjelaskannya dalam sebuah lintasan waktu yang terukur .

Beg...itu juga agama. Kemampuan seseorang menterjemahkan nilai yang berkembang dlm masyrakat, dalam tata caranya hidupnya, membuat manusia mengenal sebuah pola tettap yang abadi dan tidak pernah berubah. Pola itu yang kemudian dirumuskan menjadi sesuatu.

Mereka yang menemukannya dalam bahasa Ketuhanan disebut Agama. Mereka yang menemukannya dalam tata cara sosial disebut budaya, atau susunan masyrakatathropologi. Hubungan manusia ke manusia. Yang menemukannya dalam bidang pengetahuan alam disebut Science. Tidakkah kita pahami secara jelas, bahwa pemahaman terhadap pola pola itu sejatinya tidak berbeda. Islam misalnya, mengurai langit dan tata surya, dan ilmuwan mengurainya lebih detai dan teknis. Sosial Anthropologipun sama, mengurainya dalam bahasa interaksi keturunan.

Dan kini terjemahan semuanya sudah mulai terurai penelitian soal , DNA, terbukanya wujud sejarah dengan temuan peninggalan sejarah, zat quantum, molekul nano dll, jelas menunjukkan tidak adalagi yang bisa diperdebatkan. Semuanya adalah bentuk dari sebuah perjalanan. Sama dengan pedang yang hanya dibuat untuk perang, kemudian memiliki tafsir yang beragam. Tapi intinya tetaplah sebuah pedang. Maaf uraian ini tidak bermaksud utk mengguri siapa siapa , tapi hanya untuk melihat segala sesuatu lbh sederhana, bebaskan semua pengetahuan, kita seolah kita baru hidup dan baru dilahirkan dan tidak mengenal apapun di dunia ini. Seolah kita semua adalah ADAM yang sudah kita sama sama sepakati sebagai manusia pertama.

Mari bersama sama kita ciptakan Nusantara yang bersahaja, Ciptakan masyrakat yang beradab, agar tercapai keadilan sosial untuk kita bersama. .....INgat bahwa semua yang ada selalu dimulai dari tidak ada dan akan kembali tiada..Semua yang dibuat dimulai dari diciptakan, maka mari kita mencipta untuk kebersamaan kita yang tidak lebih baik dari apapun dan tidak lebih buruk dari siapapun. .Mari bersatu. MERDEKA!!!!!!!!!!

ERICKA TRI HANDOYO MANGOENPOEROJO
TAMAN BERMAIN PANCASILA

Keibuanku Dalam Keperkasaanku

Seumur hidup gw mencari " Ke-IBU-an gw"...

Gw berkelana untuk mencari tau tentang dunia, Belajar tentang apa saja , memasukan segala teori,membentuk diri gw.
Berjuang untuk mendapatkan sesuatu . Juga belajar kehilangan...

Belajar untuk bangga dan kecewa, belajar untuk menang dan kemudian dijatuhkan oleh kekalahan..

Tapi sebenarnya hanya satu yang ingin gw tau atau gw dapatkan yaitu "DAMAI"
Apakah damai pernah diajarkan dalam bahasa jiwa ??

"Tidak diajarkan tapi direkam oleh memori gw dari ibu gw"

"Dari dia gw kenal kasih sayang walau gw gak bisa rumusin..Tapi selalu gw inginkan "

"Dari dia gw bisa meraba kecurangan, Dan ketidak adilan di sekitar gw "

"Dari dia gw bisa marah karena hal - hal sepele"

"Dari dia gw ngerasa bangga jadi laki - laki dan malu saat harus ngemis cinta pada wanita"

"Dari dia gw pengen tau kenapa gw ada"

"Dari dia gw jadi pengen tahu kenapa laki - laki dan perempuan berbeda"

"Dari dia gw memimpikan perdamaian meski kadang dengan keinginan menghancurkan"

Itu karena hati gw dan kalian semua sama...Rapuh...melankolis..dan penuh kedamaian...
karena hati gak punya jenis kelamin...

Jenis ada..namanya "IBU" ( Cinta kasih )

Saat gw sombong, Hati gw pasti mengingatkan......Saat gw lemah hati gw pasti mendorong untuk berdiri.

Dan kita cenderung untuk mencari kedamaian dari orang lain untuk melestarikan  apa yang kita sebut perasaan nyaman...

Sangkuring tidak ingat lagi wajah ibunya , begitu juga oedipus....Dia hanya ingat perasaan yang diinginkannya...yang membawa nya pergi jauh mencari tau jawaban dari perasaan2 itu...

"Jika kita bisa menemukan ibu di dalam hati kita dengan cinta nya yang tak terbatas di jiwa kita...tidak ada yang tidak bisa kita lakukan....karena itulah ujung kehidupan"

Gw gak harus memberikan apa -apa ke dia..Dia sudah memberi banyak ...Tinggal gw menemukan jiwa nya di jiwa gw, Di jiwa setiap orang....
Membantu orang untuk kembali kepada akarnya...kepada hatinya...kepada yang sudah diberikan "IBU" nya, Dan tanah ( Ibu ) Pertiwi...

Kebahagiaan Dia adalah kebahagiaan gw, Teruslah mencari dengan bekal itu....

Gw gak deket sama nyokap, Gak suka bermanja - manja dengan dia, Berantem terus,,,Tapi cinta nya yang tidak terbatas yang membuat gw melakukan semua ini...

Apakah gw harus terus bersimpuh , apakah gw harus membelikan barang2 untuk hari tua nya , apakah kebahagiaannya adalah ketika gw membahagiakannya ??

"Yang paling utama harapannya adalah gw bisa menjadi diri gw sendiri....Walaupun mungkin bukan itu yg di ucapkannya"  Dan menemukan " HATI YANG FEMINIM" di jiwa gw....

Hanya ada dua jenis manusia , IBU dan anak...Keduanya berhati ibu...Jenis kelamin hanya untuk membedakan tugasnya...

Dalam Semesta, Ibu adalah tanah dia selalu ada ditempatnya, menerima semua yang diberikan oleh laki - laki ( Langit )...Laki - laki menggali lobang, memasukan biji , Dan menumbuhkannnya , Dan membagi buahnya dengan seluruh kehidupan diatasnya..

"Wanita tugasnya merawat , tapi tidak bisa pergi...dia selalu disitu menjaga kehidupan dan memberikan cinta nya pada kehidupan"

"Sementara laki - laki, bisa pergi kemanapun, Bisa menaruh bijinya dimana - mana dan terbang bersama angin"

"Tapi laki - laki dan wanita itu berada dalam satu nama yaitu BUMI ( IBU )"

Manusia berbeda - beda, Hidup dengan cara berpikir dan budaya yang berbeda2....Tapi dia pasti lahir dari rahim seorang ibu, Dan berjuang untuk mencari cinta ibu nya kembali...Dia bisa pergi kemanapun tempat yang diinginkan..tapi ibunya , Tanah air tempat dari mana dia berasal akan terus memanggilnya untuk pulang.

Dari vagina manusia lahir dan kembali dikubur dalam vagina....tidak pada jiwa nya yang telah bersatu dalam semesta yang berlapis - lapis dimensi ini...


Aku adalah leaki perkasi sayng merelakan air mataku tumpah dengan kerinduanku pada Ibuku
Aku adalah buah dari ke pertiwianku yang terbang mencari dimana ke ibuanku
Aku yang kuat dalam kelemahanku
Akulah Merah yang berani dan putih yang suci


ERICKA HANDOYO

Aku DIANTARA Kamu Dan Dia

AKU lah karma dunia yang ditindas oleh sang angkara”
AKU lah seluruh dosa yang disembunyikan oleh hawa nafsu”
AKU lah perubahan yang mengawinkan bumi dan langit”

“AKU Tulis kisah perjalananku bersamamu diatas tanah muka bumi ini dengan pena jiwaku dan tinta darahku”

“Pahami AKU oleh jiwaMU, Jangan kamu pahami AKU oleh pikiranMU, Karena pikiranMU akan menipu tentang peng-AKU-anku yang tak terbatas oleh ruang dan waktu”
“AKU pernah menjadi diriMU meski tidak menghilangkan ke-AKU-anku, Sudah jelas bahwa AKU tidak pernah ada tanpa kamu,Tanpa menjadi kita dan tanpa menjadi kami dan mereka, Jadikan AKU menjadi kita, agar tidak ada lagi pengakuan tentang AKU yang angkuh”

“AKU binatang jalang yang siap menantang hidup sampai 1000 tahun lagi…AKU tidak membawa beban di pundakku selain keringat sang waktu yang setia membersihkan tubuhku dari kesalahan”

“Lihatlah AKU dengan sebelah matamu , maka kedua matamu akan tertutup oleh caramu melihat AKU, Peng-AKU-an ku lebih dari sekedar raga yg dinilai sebuah materi tetapi jiwaku yg bisa dilihat dari kebesaran sudut pandangmu dgn berlapis2 dimensi”

“AKU adalah kegelisahan yang mendengar bisikan - bisikan kecil di sudut paru2ku,Yang mencari asal udara yang AKU hirup, yang mencari sumber dari bunyi yang sama dengan aliran darahku”

“AKU adalah anak tersesat…Yang mencari siapa yang memanggilnya setiap malam,yang gelisah mengapa dunia tidak seperti yang diajarkan ?, Mengapa selalu disalahkan??,”

“AKU adalah saksi dari sebuah kehancuran dan menyaksikan sebuah kebangkitan dan yang akan memainkannya di dalam kehidupan”

“AKU lah subyek dan objek dari pergerakan dunia, AKU lah bensin dan mesinnya,Dimana AKU berdiri disitulah kiblatku”
“AKU lah putra sang fajar yang menghamili ibu pertiwi….Bumi dan langit sebagai wali, Tuhan sebagai penghulu nya, Yang akan menyatukan dunia yang diporak porandakan oleh hawa nafsu”

“Terlalu banyak AKU mendefinisikan AKU kepadamu tidak akan mampu mengurai AKU yang tak terbatas, AKU Cukpulah AKU yang mengetahuinya tanpa AKU mampu menjelaskannya”

“AKU lah binatang jalang yang tersudut oleh kejalangan ketidak tahuanmu, AKU lah yang terbuang dari pemikiranmu tentang surga,

AKU lah kemerdekaan dari pengertianmu tentang penjajahan, AKU lah, Dirimu yang hilang dan terasing oleh pengertianmu tentang kebahagiaanmu yang semu”

AKU bukanlah AKU yang sekarang, Sebab AKU dapat berubah menjadi AKU yang lain, Jika manusia membuat sejarah, itu karena manusia sendiri tidak dibuat oleh sejarah”

“Dimana AKU berdiri disitulah kiblatku, manusia itu subyek, yang mengendalikan dunia adalah jiwa-jiwa yang sadar pada kebesaran sudut pandang nya”

Tuhan Yang Maha Ruwet

Tuhan menyatukan kita. Lewat nama Nya Dia menyatukan kita. Lewat namanya kita tercerai berai. Dia menyatukan kita dirumah rumah ibadah dan memecahnya dalam kehidupan nyata.

Nama Tuhan hadir sejak matahari belum bangun. Dan kita bersatu, bersujud di kaki bumi untuk mengagungkannya dalam Doa. Kita duduk tepekur di setiap sudut rumah di setiap lirih bisikan bersama sama bersambungan menyebut... Namanya.

Matahari tegak, mesin dibunyikan dan kita mulai bergesekan. Mata melotot , dan mulut memaki di antara arus lalu lintas yang pekak nama Tuhan kembali disebutkan, diselipkan dalam makian, menjadi pemanis sumpah serapah. Tuhan dan Namanya pun memisahkan kita diantara riuh makian, diantara dialog nurani dan mesin yang menderu

Kita bersatu untuk Tuhan. di pelataran mesjid kita ruku dan sujud bersama. Tafakur dan mengucap amin bersama sama. menutup sholat dengan tolah toleh kekiri kanan mengucapkan salam pada saudara di kanan dan kiri. yang tua menyalami , yang muda mencium tangan. Tuhan mewujud di rumahnya, generasi dan perbedaan menjadi harmoni Bersalaman. Tuhan menyatukan dengan manis.

Di luar, atas namaNya, Kita memecah Tuhan dalam potongan potongan kecil. di bursa saham, Bismilah disebut untuk setiap org yang memerlukan keuntungan lebih banyak. Di mimbar politik, deal deal menyisipkan energi Tuhan dengan ucapan Bismilah. Sujud syukur dipakai untuk sebuah kongkalingkong untuk melemahkan saudara sendiri. Kalimat Amin dipakai sebagai bahasa berjamaah untuk keuntungan dan keselamatan keluarga masing masing dan melupakan keluarga lainnya yg juga ingin bahagia. Atas namanya kita memilih Tuhan untuk merekatkan kita agar kita lebih untung dari yang lainnya. Atas namanya kita bersumpah untuk memakmurkan masyrakat setelah kita makmur lebih dulu. Atas nama Tuhan kita memsiahkan hidup dalam hak dan kewajiban. Atas nama Tuhan kita menyatakan bahwa hidup kita yang terpenting, dan tanggung jawab sosial kita urusan belakangan

Tuhan disebut setiap pagi. Diajarkan kepada anak anak setiap hari, di sebutkan setiap malam, dan jadi salam pembuka untuk setiap upacara. Dibisikkan dalam setiap harapan dan diungkapkan dalam setiap kesepakatan. Tapi sifat penyayangnya lupa dilakukan ketika marah, lupa ditunjukkan kepada sesama.dengan sadar, kita hanya ingin menyayangi yang seiman, menyayangi yg satu keturunan, menyayangi yg ganteng, yang cantik, yang menyenangkan hati kita yang membantu kita. KIta mengasihi yang mengasihi kita menjauhkan yang kita anggap asing, dan menolak untuk belajar bersama saling mengisi dan saling mengingatkan. Dan Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, tanpa disadari sering menjadi Maha pemecah, untuk ideologi yg kita anut. Untuk citra baik yang kita pegang teguh. Untuk persaingan persaingan ego yang jauh dari sifatnya..

Tuhan bisa menjadi uang ketika setiap detik dan menit uang yang kita pikirkan. Tuhan akan menjadi setan , ketika setiap waktu ketakutan kita perdengarkan pada nurani kita. Tuhan akan menjadi kesmiskinan ketika kemiskinan menjadi hal yg selalu dihindari. Tuhan akan menjadi kematian, jika kematian yang memenuhi seluruh nafas kita yang membutuhkan hidup. dan Tuhan akan menjadi penyayang manakala kita menjadi penyayang untuk setiap manusia tanpa terkecuali dan jadi pengasih jika kita senantiasa berbagi dengan sesama. Sesama manusia.

Tuhan dipuja dan dipinjem untuk kata pemanis makian, Ke Mahaannya yang tak terbatas kita sembah untuk hidup nyata dalam kekayaan. Kasihnya yang meliputi alam raya dikagumi dan kemudian mengerdilkannya untuk sekelompok manusia berideologi sama dan menafikan manusia dan kemanusiaanya yang jelas tidak diciptakan oleh ideologi yang merupakan bagian dari kedasyatan ciptaanNya. Rasa sayangNya di pinjam untuk mengajarkan sayang kepada anaknya anaknya dan memegari rumahnya dingan pagar berduri untuk saudara yang lain. KeadilaNya diperjuangkan , dan diteriakan, sampai lupa memberikan keadilan buat yang lain

apakah Tuhan memang sebuah ironi, atau sebuah paradoks yang memang tak perlu dikenalin? ataukah memang Tuhan hanya harus dipercaya, kemudian kita asingkan di sudut surga hanya dengan alasan usang ,' kami hanya manusia biasa yang naif"?.

Kalau memang demikian kehendak kita yang "naif", kenapa kita gak hapuskan saja namanya dalam kehidupan kita. Agar kita bisa berkonsentrasi untuk kenyataan pribadi kita. Kekayaan anak cucu kita. Kedigdayaan ego kita untuk kemulyaan kita sendiri tanpa dibayangi ketakutan akan surga dan neraka? dan kita bisa bebas menjadi apa saja sesuai dengan kemauaan kita.

Atau kalo memang Tuhan harus kita percaya, Mengapa kita harus mendua. Kenapa kita harus memisahkan dalam ritual kemudian melupakannya dalam kenyataan hidup? Kenapa kita harus menuju surga sementara kehidupan ini juga memerlukan kasih dan sayang antar manusia yang hidup? mengapa tidak kita memberikan keadilan untuk siapa saja yang kita rasakan perlu? Mengapa tidak kita satukan dunia dan akhirat dalam kehidupan yang harmonis di bumi ini. Diantara manusia manusia, diantara mahluk mahluk, diantara alam semesta, diantara langit dan bumi dan diantara seluruh ciptaanya?

Tuhan Yang satu pasti menciptakan manusia yang satu. Menciptakan keberagaman yang satu dalam sebuah jendela dunia. Satu diantara milyardan manusia yang berbeda dan tak mungkin sama. Satu diantara jutaan benda langit. Satu diantara segala varietas tumbuhan dan penghuni lautan. Satu diantara semua hal yang tidak bisa terlihat dan belum terwujudkan. Tapi Tuhan yang satu adalah kesatuan dari segala macam perbedaan. Tuhan Yang satu adalah arah manusia yang berbeda untuk menjadi satu dalam perbedaan. Lebih dari etnis, lebih dari 4 atau 10 agama dan ratusan alirannya. lebih dari ras, lebih dari wana kulit , lebih dari semua yang kita ketahui lebih dari semua yang kita tidak ketahuai.

Tapi Tuhan akan menyatu jika kita semua menyatukan Tuhan didalam AKU,KAMU, DIA untuk Menjadi KITA, merangkul semua yang KALIAN punya dan mewujud bersama menjadi KAMI.......Nusantara ..........NUSA (tubuh) ANTARA AKU KAMU DAN DIA

BHINEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGWRA

ERICKA HANDOYO
TAMAN BERMAIN PANCASILA

Bersyukur tidak sekolah

Melihat negeri ini adalah melihat generasi generasi tumbuh mengenali dirinya. Mengenali saudara saudaranya dan mengenali bangsanya.
Mengenali cara hidupnya mengenali kebutuhannya juga mengenali tujuannya

Nilai nilai yang lupa diajarkan oleh sistem pendidikan negeri ini.
Yang terbuai oleh peradaban bangsa lain, bangsa yang tidak hidup diatas tanah dan air yang sama de......ngan kita

Pendidikan kita hanya mengajarkan teori Ketuhanan asing dan lupa mengajarkan teori Ketuhanan yang turun temurun mengalir di darah kita.

Teori sosial asing, pengetahuan alam asing, dan kitapun berperang satu sama lain demi teori teori yang tidak pernah membicarakan tentang kita. Tentang generasi kita, tentang cara hidup kita

Kita terasing dan berlomba lomba mengasingkan diri dari kebersamaan kita sebagai bangsa. Kita terasing dari nilai nilai utama hidup, tyang sejatinya selalu mengajarkan kita ketulusan dan kejujuran.Generasi lupa membangun, lupa belajar dan sibuk dengan kesalahan kesalahn tanpa berusaha untuk memperbaiki.

Generasi produk pendidikan berlomba menjadi penguasa untuk mengusai saudaranya, menguasai hasil buminya dan merendahkan dirinya dengan memperdagangkan dirinya serendah rendahnya di kaki kekutan asing. Kekuatan yang oleh pendidikan kita disebut peradaban modern dan beradab.

Generasi yang seharusnya mengenali potensinyadan berdaya di atas kakinya malah menggantungkan dirinya kpd produk produk tanpa pernah menciptakannya. Berusaha menguasai ekonomi untuk menjajah saudara sebangsa. Meng eksploitasi kebodohannya, memperdagangkan ketidak berdayaannya kepada komoditas "peradaban modern; tersebut.

Pendidikan memang mengajarkan sikap adi luhung gotong royong, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh dan berat sama dipikul ringan sama dijinjing sebg slogan persatuan. Tapi nilai nilai utamanya tidak pernah di distribusikan, dirumah, disekolah sebagai sebuah sistem dasar setiap generasi.Akhirnya slogan slogan tersebut hanya jadi penguat kuasadan menipu mereka yang takut pd masa depannya. Yang tergantung pada materi dan masa depan yang dibuat menakutkan.
Generasi semakin tertidur. Lelap tertidur dalam buaian kekayaan Individu atas nama Hak asasi manusia. Atas nama pahala dan demokrasi. Generasi terasing dari kebersamaanya sbg bangsa, terasing dari keturunanya terasing dari lingkungan sosialnya

Kita berlomba untuk terasing
Kita berlomba untuk jadi sendiri dan mengasingkan diri dari kebersamaan
Kitaterasing dari tunas dunia, dari cita cita dan masa depan Nusantara
Kita terasing dari kemerdekaan
Karena lupa begitu nikmat
Karena modern begitu menganggungkan
sampai kita lupa diri, lupa siapa kita dan lupa apa yang harus kita lakukan di negeri ini, ditanah yang melahirkan kita, di langit yang kita junjung.

Saya bersyukur tidak sekolah
bersyukur tetap ingin menjaring persatuan dengan kebodohan sayasebagai anak Indonesia.
saya bersyukur menjadi bodoh, yang ingin menjalankan slogan bodoh bersatu untuk mengikat benang merah di setiap jiwa anak anak Tuhan di bumi Nusantara .
Untujk terus bermimpi menjadi bijaksana
bermpimpi menjadi bersahaja
Bermimpi untuk mampu memecahkan persoalan hidup kita bersama, dengan cara kita, dengan nilai kita dengan bahasa kita untuk menjaring dunia menjadi satu.
Menjaring Nusantara yang adil dan merdeka sebagai keluarga besar manusia manusia dunia.

ERICKA TRI HANDOYO MANGOENPOEROJO
TAMAN BERMAIN PANCASILA