Rabu, 26 Juni 2013

BUAH KULDI OR BUAH DADA

Ketika persepsi dunia harus seragam. Ketikan dunia diceritakan dumulai dari dua org manusia. Yg melanggar kebiasaanya dan diturunkan dalam sebuah persoalan. Persoalan yg nyata. Yg menggatarkan dan keluar dari pikirannya. Maka perjalanan dunia dimulai dari upaya anak anak adam dan hawa mencari rahasia rahasia yg tersembunyi dari seluruh bungkus cerita leluhur leluhurnya.

Demikianlah sebuah cerita ketika manusia atau lelaki mulai mengalami kenyataan hidup. Mulai turun ke bumi. Dan menyadari bahwa kehidupan adalah nyata. Penuh persoalan.

Buah dada yg disebut buah kuldi. Buah hawa yg tiba tiba menggetarkan syahwat adam. Dengan gerakan ular di pangkal pahanya. Sebuah perasaan yg baru dirasakannya. Sebua perasaan yg menggetarkan seluruh jantungnya hingga kehilangan kuasa atas pikirannya. Sebuah perasaan yg nyata. Yg kemudian menurunkan keturunan keturunan dengan getaran vibrasi yg sama. Yg bertikai dgn buah buah kehidupannya. Yg damai dgn penemuan penemuan hakekat dari pertemuaanya dgn buah buah kehidupan itu.

Sebuah cerita sederhana yg dibungkus pralamabang. Pralambang yg tertutup aurat esensinya sehingga memecah dunia menjadi jutaan persepsi. Jutaan makna dari sebua nilai yg satu. Yg diperjuangkan untuk menyatu tapi semakin terpecah dalam perbedaan.

Karea hanya ada dua org macam manusia. Yg melahirkan satu anak dasarnya. Danhanya dari satu anak sebuah kisah dunia dilahirkan. Dan hanya dari satu anak manusia, sebuah kemanusiaan seyogyanya kembali kepada asal usulnya. Yg berasal dari cinta yg tak dimengerti. Menjadi cinta yg bisa disyukuri. Dan diberdayakan untuk kesatuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar