Minggu, 09 Juni 2013

Menggali Dunia Menemukan Jati diri

Konon 3 org ini disebut yg paling berpengaruh dlm kebangkitan masyarakat Eropa abad pertengahan. Dari kiri ke kanan adalah tiga keturunan "ilmu kebijaksanaan" yg sohor di Yunani. Paling kiri adalah Socrates, maha guru filsafat yg jd inspirasi Plato (kedua) dlm merumuskan kebijaksanaan dan etika hidup. Yg kemudian rumusan rumusannya diterapkan oleh Aristoteles (paling kanan) sebagai generasi selanjutnya.

Ketiganya ada ketika di seberang lautan jerusalem ketikaYesus belum direncanaaan. Dan mungkin arab msh terbelakang karena kejahilannya yg jahil. Ketiganya hidup 500 thn sebelum Yesus melakukan revolusi #kembali ke akaranya. Yg kemudian jadi populer sebagai Tuhan pengganti dewa dewa Yunani

Ajaran kebijaksanaan mereka bangkit lagi ketika kebesan Yesus di eropa mulai diragukan. Gereja di eropa yg sering mencatut namaNya mulai jd momok menakutkan di eropa. Para pemikir yg berseberangan dgn gereja dibungkam. Seni dan budaya kratif manusia ditindas atas nama mekuasaan gereja. Yg tentunya membawa bawa nama Yesus dibelakangnya

Pemikir kreatif di abad 15 pun sibik menggali tanahnya. Yg kebetulan tdk menemukan seorang bijakpun utk jd inspirasi baru. Yesus terlalu populer untuk disaingi. Di prancis masyarakat dan kaum bangsawan sebagian besar betah berdiam di ketek gereja. Dan sejarah yg. Ereka miliki lbh banyak ttg pelacur, org sakit kusta, malaria dan sekumpuln raja lalim yg senang bermain dgn nasib rakyatnya yg kelaparan.

Dengan daya upaya akhirny diambilnya legenda Yunani yg kebetulan hidup di dalam masyarakatnya. Pemikir kritis yg gak betah terjajah gereja mulai menggali seluruh pemikira trio bijak ini. Inti ajarannya dipake utk mengupas masalah masalah paris yg upto date lalu disebarkan rohnya yg kemudian jd ilmu ilmu baru. Suatu gerakan menular yg dikomandoin di seantero Eropa. Dari mulai Davinci di florence sampai galeo galilei mulai kerasukan kebijaksanan jadul ini. Yg akhirnya berbuah menjadi pemikiran baru. atau pemikiran lama yg disulap jadi baru dalam karya karya kreatif





Meski gak janjian, mereka berhasil merubah otokrasi gereja yg udah buat rakyat dan bangsawan eropa mau muntah. Sejak itu mengkritisi Yesus mulai jd hal lumrah. Seniman seniman mulai mencari bentuk karya karya teaternya dan seni lukis. Begitupun para komponis mulai mengubah bentuk bentuk kesenian yg tdnya kaku menjadi lbh berwarna.

Mereka gak punya ronggowarsito. Gak punya Jayabaya, empu panuluh, prapanca. Empu empu yg kebijaksanaanya melintasi waktu dan dijadikann panutan oleh para budayawan. Eh budayawan saja karena oleh org yg katanya modern empu2 ini kuno. Gak layak ditiru.
Padahal kalau mau diperhatikan. Untuk bangkit org eropa hrs mencari panutannya, menciptakan lalu menjadi inspirasi. Bahkan mereka harus menarik mundur ke belakang untuk menemukan ketiga org bijak ini. Yg ketiganya sama sekali gak punya hubungan darah maupun sejarah dengan mereka. Yunani dan prancis jauuuuh booooo....

Tp ya mereka yg mengenal mengenal masalahnya. Mau mencari solusinya tentu akan mendapatkan apa yg dibutuhkannya. Meski bukan nenek moyangnya ketigg org itu berhasil mmnjadikan prancis dan eropa sebagai bangsa yg mengendalikan dunia. Terlepas curang tidaknya. Karena bangsa yg punya kontrol pd dunia memang dpt ketetapan untuk bisa curang lebih banyak. Kita yg nurut dan ramah tamah ini berhak juga mendapatkan kesempatan lbh banyak untuk dicurangi

Pertanyaannya sekarang apakah kita mau terus seperti sekarang ini. Terus terusan memuja org lain dan mengecilkan daya manusia dan kemanusiaan yg kita miliki? senangkah kita dicurangi terus. dianggap bangsa kerdil dengan kemampuan mengolah diri yg kerdil juga? Hanya untuk merasa nyaman hidup tidak nyaman? Merasa senang hidup ketakutan dan khawatir. Senang mengobral moral surga dengan hati takut masuk neraka?

Semuanya kembali pd diri kita sendiri. Tulisan panjang ini apus aja kalau emang itu yg kita mau. Ini cuman cermin yg isinya adalah muka kita sendiri. Yg kalau diapus toh cermin ini tetep ada wajah kita juga disitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar