Rabu, 26 Juni 2013

LUPA DIRI

Saya menyebutnya sebagai kegoblokan spiritual. Setelah sibuk mengorek ngorek kandang perspsinya si komo keluar dari kandangnya. Dan berteriak teriak tetang spiritualistas tempurung. Spiritual yg diyakininya sebagai jalan kebenaran untuk keluar dari tempurunh. Dia meyakininya setelah menganalisa seluruh struktur tempurung yg mengungkungnya. Dia keluar dari tempurungnya setelah dia menemukan nilai spiritual yg menyebabkan dia terpenjaran di balik tempurungnya. Menemukan makna dari simbol2 yg mengungkungnya.

Dia keluar dengan suara yg keras. Mengatakan simbol simbol yg dianggapnya butut. Mengajak semua org untuk bangun. Mencibir terhadap perilaku setiap org yg dianggapnya sama seperti pengalamannya di alam kotaknya. Menuding nuding dan melabeli org yg dianggapnya sesat. Dengan kata kata yg ditemukannya dalm tempurungnya.

Sampai dia bertemu monyet yg berteriak kencang. " woiii kaupikir dunia ini milik kura kura. Kau pikir rumah kita adalah tempurung. Saya malah heran. Kok ada kura kura tanpa tempurung? Lalu bagaimana aku menyebutmu kura kura kalau tak ada tempurungnya" kata si monyet sambil mengupas pisang dan kabur dengan mobil mercynya.

Kegoblokan spiritual yg sesat karena dunia dan alam semesta adalah tempurung diatas tempurung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar